Sejarah
Kata Surabaya (bahasa Sanskerta: Śūrabhaya) sering diartikan secara filosofis sebagai lambang perjuangan
antara darat dan air. Selain itu, dari kata Surabaya juga muncul mitos pertempuran antara ikan sura (ikan hiu)
dan baya (buaya), yang menimbulkan dugaan bahwa terbentuknya nama "Surabaya" muncul setelah terjadinya
pertempuran tersebut. Kata Surabaya juga diyakini sebagai perpaduan dua nama tokoh besar pada masa lampau
yaitu Suropati dan Purbaya.
Geografis
Kota Surabaya terletak di pesisir utara provinsi Jawa Timur. Wilayahnya berbatasan dengan
Selat Madura di sebelah utara dan timur, Kabupaten Sidoarjo di sebelah selatan,
serta Kabupaten Gresik di sebelah barat. Sebagian besar wilayah Surabaya merupakan
dataran rendah yaitu 80,72% dengan ketinggian antara -0,5 - 5m SHVP atau 3 - 8 m di atas
permukaan laut, sedangkan sisanya merupakan daerah perbukitan yang terletak di wilayah
Surabaya Barat (12,77%) dan Surabaya Selatan (6,52%). Di wilayah Surabaya Selatan terdapat
2 bukit landai yaitu di daerah Lidah dan Gayungan yang ketinggiannya antara 25 - 50 m di atas
permukaan laut dan di wilayah Surabaya Barat memiliki kontur tanah perbukitan yang
bergelombang.
Pemerintahan
Dasar hukum bagi kota Surabaya adalah Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 1950,
tentang Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota Di Jawa Timur. Surabaya berstatus sebagai kota yang menjadi
bagian dari provinsi Jawa Timur. Wilayah Surabaya kemudian dibagi lagi menjadi
31 kecamatan dan 163 kelurahan.
Perekonomian
Surabaya juga merupakan salah satu kota terpenting dalam menopang perekonomian Indonesia.
Sebagian besar penduduknya bergerak dalam bidang jasa, industri, dan perdagangan.
Surabaya adalah pusat perdagangan yang mengalami perkembangan pesat. Industri-industri
utamanya antara lain galangan kapal, alat-alat berat, pengolahan makanan dan agrikultur,
elektronik, perabotan rumah tangga, serta kerajinan tangan. Banyak perusahaan multinasional
besar yang berkantor pusat di Surabaya, seperti PT Sampoerna Tbk; Wismilak; Maspion;
Wings Group; Unilever Indonesia; Pakuwon Group; Jawa Pos Group; dan PT PAL Indonesia.